spaceart adalah ruang yang bermakna dengan ilmu yang penuh keceriaan

Jumat, 18 November 2011

MENGUPAS TENTANG MAJALAH

Media publikasi adalah media yang dibuat untuk penyampaian pesan antara pihak satu dengan banyak pihak. Sebuah penyampaian pesan yang tak harus menggunakan tenaga dan energi yang maksimal. Media Publikasi sangatlah diperlukan dalam sebuah perusahaan, terutama dalam mengkomunikasikan atau memperkenalkan perusahaan satu dengan perusahaan lain ataupun ke khalayak ramai.
Tanpa publikasi, mungkin dunia ini akan hampa dan miskin akan pengetahuan. Hampa tak ada sesuatu hal yang diketahui dan miskin dengan tidak adanya pengetahuan umum yang ditangkap oleh otak kita, sehingga tak ada suatu kreatifitas yang membuat dunia ini berinovasi dalam perkembangannnya. Media publikasi sangatlah berpengaruh dalam kehidupan, informasi dan konten lainnya sangat bermanfaat bagi orang banyak dalam memenuhi kebutuhannya.
Dalam hal ini, penulis ingin membagi ilmu tentang suatu media publikasi yang saat ini sangat berkembang. Media publikasi yang setiap harinya banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas, baik itu anak kecil, remaja, dewasa, maupun lansia. Pada kesempatan kali ini, penulis mengangkat media publikasi yang sudah tidak asing lagi, yaitu berupa majalah.

Penjelasan lebih lengkap tentang majalah dirangkum dalam beberapa konten, yang diantaranya:

Awal Majalah
Majalah Modern

Pengertian majalah

Manfaat Majalah Untuk Penerbit
Manfaat Majalah Untuk Pembaca

Segmentasi
Fungsi
Cover
Layout
Warna
Font
Pemilihan Rubrik
Ilustrasi Atau Gambar
Ukuran

Cover
Isi

Spesifikasi Majalah
Spesifikasi Tabloid
Spesifikasi Buletin

Demografis
Geografis

Tahap Perencanaan
Tahap Mengonsep Majalah
Tahap Pembuatan




Sangat diharapkan kepada teman - teman dan para pakar yang mengerti tentang majalah, jika terjadi suatu kesalahan pada makna, penulisan, dan ejaan. maka saya sangat dengan berharap agar mau untuk mengkritisi dan memperbaiki isi dari artikel ini. Agar menjadi karya yang baik dan bermanfaat kepada semua orang. Terima Kasih...^_^
(SPACEART)
SEJARAH MAJALAH

Majalah pertama muncul dan berkembang di Inggris. Majalah pertama kali berisi tentang humor terseleksi dalam mingguan atau bulanan, karya fiksi atau esay tentang politik-sastra-musik dan sebagainya.
Setelah tahun 1900-an, banyak berkembang majalah baru. Majalah mulai berfokus pada ide atau genre tertentu. Ada majalah khusus wanita atau majalah bisnis. Pada tahun 1990-an, majalah memasuki era komputerisasi. Terdapat apa yang disebut desktop publishing, yaitu proses editing atau peletakan atau memasukkan foto majalah dalam komputer desktop. Era ini juga semakin memodernisasi sistem pengiriman atau penyebaran majalah pada khalayak. Media cetak mulai semakin tersegmentasi dan tersasar pada khalayak tertentu.
DEFINISI MAJALAH

Majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara berkala yang memuat artikel – artikel dari berbagai penulis (Assegaff, 1983 : 127). Selain memuat artikel, Majalah juga merupakan publikasi yang berisi cerita pendek, gambar, review, ilustrasi atau fitur lainnya yang mewarnai isi dari majalah. Oleh karena itu, majalah dijadikan salah satu pusat informasi bacaan yang sering dijadikan bahan rujukan oleh para pembaca dalam mencari sesuatu hal yang diinginkannya.
Eksistensi majalah muncul karena kebutuhan masyarakat akan informasi beragam yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat saat ini. Maka tak heran banyak berbagai ragam majalah beredar saat  ini, yang disesuaikan dengan segmentasinya. Majalah dapat dibedakan menurut pembaca pada umumnya atau kelompok pembaca yang menjadi target pasarnya, yakni majalah dapat diklasifikasikan menurut segmen demografis (usia atau jenis kelamin), ataupun pembedaan secara psikografis, dan geografis atau dapat dilihat dari segi kebijakan editorialnya (Kasali, 1992:111). Sebagai contoh untuk majalah yang terbitnya berdasarkan keadaaan demografis, misalnya Majalah Gadis, majalah yang diperuntukkan untuk wanita. Sedangkan majalah yang berdasarkan pengelompokan geografis (wilayah), misalnya: majalah sekolah. Berbagai bahasan artikel informasi yang diulas dalam majalah - majalah tersebut tentunya disesuaikan dengan karakter dan gaya bahasa target audiencenya, begitu pula dengan gaya pendekatan dalam hal tampilan atau desain majalahnya.
Didalam suatu majalah terkandung banyak elemen – elemen grafis seperti gambar, tipografi, warna, ilustrasi dan elemen lainnya yang dimana hal itu untuk memperindah isi majalah dan untuk menarik perhatian masyarakat untuk membacanya. Majalah juga harus memiliki konsep atau target segmentasi yang jelas dan sesuatu hal yang berbeda dengan majalah lainnya. Agar dapat terlihat oleh masyarakat memiliki ciri khas serta keunggulan dari majalah – majalah pesaing.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, saat ini majalah tidak hanya terbatas dijual bebas ditoko - toko atau kios - kios buku yang dibuat oleh suatu perusahaan untuk masyarakat umum, namun suatu organisasi juga dapat menerbitkan majalahnya sendiri apabila kebutuhan informasi tentang lingkup organisasi tersebut dirasa perlu.
FUNGSI MAJALAH

            Majalah yang baik adalah majalah yang memiliki fungsi atau manfaat. Entah itu manfaat untuk para pembaca maupun manfaat bagi penerbitnya sendiri. Setiap majalah memiliki manfaat yang berbeda - beda, karena setiap majalah memiliki target segmentasi yang berbeda pula. Namun disini penulis ingin berbagi informasi tentang fungsi majalah secara umum, yang dimana penulis membagi 2 macam fungsi. Yang diantaranya:

1.       Fungsi Majalah Untuk Penerbit

-          Majalah sebagai media belajar organisasi
-          Majalah sebagai media komunikasi
-          Majalah sebagai media promosi
-          Majalah sebagai media penyaluran bakat dalam bidang penulisan
-          Majalah sebagai sarana investasi

2.       Fungsi Majalah Untuk Pembaca

-          Majalah sebagai sumber informasi
-          Majalah sebagai media komunikasi
-          Majalah sebagai penyalur aspirasi setiap orang
-          Majalah sebagai penyemai demokrasi
-          Majalah sebagai media promosi
-          Majalah sebagai media pembelajaran berbasis baca-tulis
-          Majalah sebagai media penyaluran bakat dalam bidang penulisan
-          Majalah sebagai peningkatan kreatifitas
-          Majalah sebagai penghibur
KRITERIA MAJALAH YANG BAIK

                Pada saat ini, banyak majalah yang beredar yang tidak mengantongkan ijin terbit dari pemerintah. Karena menurut mereka, majalah yang mereka terbitkan, tidak mengandung timbal balik materi. Oleh karena itu juga, banyak beberapa majalah yang beredar tidak memikirkan atau mengkonsepkan majalahnya dengan baik dan benar. Dengan hal ini, banyak orang awam atau para pemula, tidak mengetahui seperti apakah majalah yang baik dalam segi konten maupun desain yang disuguhkannnya. Dengan permasalahan ini, penulis ingin mencoba berbagi informasi kepada teman – teman seperti apakah kriteria majalah yang baik dan sesuai dengan target segmentasinya, yang diantaranya:

1.       Segmentasi

-          Misi target pasar majalah sesuai dengan pembacanya
-          Keberadaan majalah sesuai dengan target misi segmentasi majalah
-          Nama majalah sesuai dengan target segmentasinya
-          Isi rubrik majalah sesuai dengan segmentasi majalah

2.       Fungsi

-          Ketika pembaca membaca artikel yang didalamnya, pembaca mudah membacanya dan mendapatkan manfaat serta inspirasi yang bisa direalisasikan dikehidupannya
-          Pembaca merasakan manfaat setelah membaca majalah tersebut
-          Manfaat yang dirasakan pembaca sesuai dengan nama serta target segmentasi majalah

3.       Cover

-          Menunjukkan identitas majalah sesuai dengan misi yang telah ditetapkan
-          Dapat menarik perhatian calon pembaca untuk membacanya
-          Komunikatif dan informatif
-          Ilustrasi atau gambar yang dipakai sesuai tema edisi majalah

4.       Layout

-          Layout tidak monoton
-          Layout beralur
-          Layoutan mudah dibaca dan dimengerti

5.       Warna

-          Tidak menyakiti mata
-          Tidak membuat mata cepat lelah ketika membaca
-          Pemakaian warna sesuai segmentasi majalah dan tema serta judul rubrik

6.       Font

-          Font yang dipakai mudah dibaca (memiliki readability dan legability)
-          Pemakaian jenis font sesuai tema atau judul rubrik

7.       Pemilihan Rubrik

-          Isi rubrik sesuai nama majalah
-          Rubrik yang ada dapat menarik perhatian
-          Setiap rubrik minimal terdapat 1 ilustrasi atau gambar

8.       Ilustrasi atau Gambar

-          Ilustrasi yang ada pada cover, sesuai dengan tema edisi majalah
-          Ilustrasi atau gambar yang ada pada rubrik sesuai dengan isi artikel rubrik
-          Ilustrasi mudah dimengerti
-          Gambar memiliki resolusi tinggi, sehingga gambar terlihat jelas

9.       Ukuran

-          Ukuran majalah tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
-          Ukuran umum majalah A4, Letter dan B5 atau F4
-          Mudah dibawa dan tidak rentan rusak
KONTEN – KONTEN DALAM MAJALAH

            Jika kita membicarakan konten majalah, maka yang terpikirkan hanyalah sebuah cover dan isi majalah. Karena dalam sebuah majalah, hanya dua konten itulah yang selalu dan pasti ada pada setiap majalah. Yang membedakan majalah itu hanyalah nama majalah, segmentasi majalah dan rubrik – rubrik yang ada pada isi majalah. Dalam hal ini, penulis ingin memberikan informasi tentang pengertian dan seberapa penting dari konten – konten dalam majalah, yang dijelaskan dibawah ini:

Cover

            Cover merupakan suatu cerminan pada suatu majalah. Cover sangat menentukan seberapa penting pandangan majalah terhadap pembaca. Jika desain cover itu buruk, maka majalah itu akan terabaikan dan perhatian calon pembaca teralihkan kemajalah yang lain serta sebaliknya, jika desain cover itu baik, maka majalah itu akan menjadi pusat perhatian dan menjadi pilihan.

Isi

            Setelah cover majalah dapat menarik perhatian pembaca. Maka hal yang selanjutnya adalah isi. Isi sangat membantu majalah itu, untuk menjadi yang terbaik dari pesaing. Isi majalah yang baik adalah isi yang sesuai dari misi majalah serta dapat memberikan manfaat dan inspirasi untuk para target segmentasi majalah. Isi yang ada pada majalah pada umumnya adalah halaman daftar isi, halaman redaksi, halaman iklan, dan halaman – halaman untuk rubrik – rubrik yang telah ditetapkan oleh redaksi majalah. 
PERBEDAAN MAJALAH, TABLOID DAN BULETIN

            Banyak orang yang masih sukar untuk membedakan antara majalah, tabloid dan buletin secara fisik maupun konten atau isi yang terkandung. Disini penulis ingin memberikan informasi, tentang apa perbedaan ketiga media cetak tersebut, yang diantaranya:

Majalah

-          Ukuran umumnya A4, Letter dan B5 atau F4
-          Kertas yang digunakan lebih halus dan tebal (art paper/art carton)
-          memuat artikel yang berisi topik popular bagi masyarakat umum

Tabloid

-          Ukuran umumnya A3
-          Kertas yang dipakai lebih kasar dan tipis (kertas koran)
-          Cenderung mengangkat artikel tentang gosip, astrologi, berita kriminal dan olahraga

Buletin

-          Ukuran umumnya F4, A5 atau A4
-          Kertas yang digunakan lebih halus (art paper)
-          memuat artikel yang berisi topik kejadian popular
PENGELOMPOKKAN MAJALAH MENURUT SEGMENTASINYA

            Pada awalnya, majalah bersifat umum. Isi yang ada pada majalah tidak tersegmen dan tidak terfokuskan. Namun pada tahun 1990an majalah berkembang, majalah lebih berfokus terhadap segmen.  Majalah mulai berfokus pada ide dan genre, mulai ada majalah khusus untuk wanita, bisnis dan majalah khusus lainnya. Dalam hal ini, penulis ingin memberikan informasi tentang segmentasi terhadap majalah, yang penulis bagi menjadi 2 segmen, yang diantaranya:

Demografis

            Majalah menurut demografis adalah majalah yang segmentasinya dibedakan menurut sifat, usia atau karakter manusia. Majalah menurut demografis sangat banyak pilihannya, karena lebih terfokus dan lebih sesuai dengan kebutuhan si target segmentasinya. Contoh majalah menurut demografis, diantaranya:

  1. Berdasarkan remaja
-          Majalah Aneka
-          Majalah Seventeen

  1. Berdasarkan anak
-          Majalah Bobo
-          Majalah Anakku

  1. Berdasarkan wanita
-          Majalah Femina
-          Majalah Cosmopolitan

  1. Berdasarkan pria
-          Majalah Playboy
-          Majalah Men’s Health

Geografis

            Majalah menurut geografis adalah majalah yang segmentasinya dibedakan menurut wilayah. Majalah menurut geografis cukup sulit untuk didapatnya, karena majalah ini beredar hanya dikawasan atau wilayah tertentu. Contoh majalah menurut geografis, diantaranya:

  1. Berdasarkan kawasan
-          Majalah Famili Gading
-          Majalah Info Depok

  1. Berdasarkan sekolah
-          Majalah Sevenmagz
-          Majalah Eksis
PROSES PEMBUATAN MAJALAH

            Membuat suatu majalah, sungguh sangat mengasyikkan. Karena majalah, memiliki banyak sekali fungsi dan yang pasti, ketika kita membuat majalah dan menyebarkannya kebanyak orang dan banyak orang pula yang membacanya. Maka dapat diartikan kita telah memberikan suatu manfaat keorang banyak dan kita juga akan mendapatkan pahala dari Sang Maha Pencipta, karena kita telah berbagi informasi dan ilmu.
            Ketika kita ingin membuat sesuatu, pastilah yang terpikirkan oleh kita adalah proses. Bagaimana proses itu bisa terbentuk dan bagaimanakah proses berjalan dan terlaksana. Sama halnya dengan ketika kita ingin membuat suatu majalah. Dalam hal ini, ada beberapa proses atau tahap dalam pembuatan majalah. Dalam artikel ini, penulis ingin berbagi informasi kepada teman – teman tentang bagaimana sih proses pembuatan majalah. Gampang atau susah ya?...Pasti gampang kok, tenang aja. Penjelasan tentang proses pembuatan majalah akan diterangkan dalam rangkuman dibawah ini:

Tahap Perencanaan

                Suatu proses, pastilah memiliki suatu rencana. Karena dengan rencana, proses tersebut bisa berjalan dan karena rencana pula sesuatu hal yang diinginkan dapat terlaksana dengan baik.
            Dalam tahap perencanaan ini, penulis ingin memberikan informasi kepada teman – teman tentang tahap seperti apa yang harus dilakukan sebelum melangkah lebih jauh dalam proses pembuatan majalah, proses tersebut dirangkum seperti dibawah ini:

  1. Pembuatan tim kerja (tim redaksi)
Sebuah organisasi atau perusahaan, tidak akan berjalan atau bergerak jika tidak memiliki tim. Karena tim sangat membantu kita dalam proses tahap kerja. Dalam tim kerja atau struktural usaha majalah, pada umumnya terdiri dari:

-          Pemimpin redaksi
Orang yang bertanggung jawab atas mekanisme, aktifitas dan rubrikasi majalah. Pemimpin redaksi juga harus bisa mengkoordinasi semua tim redaksi untuk bekerja sama dalam pencapaian yang maksimal.

-          Sekretaris umum
Orang yang bertugas mencatat keluar masuknya segala sesuatu yang berkaitan dengan redaksi majalah serta penjadwalan tema atau isi rubrikasi majalah.

-          Bendahara umum
Orang yang bertanggung jawab atas keluar masuknya biaya anggaran redaksi.

-          Reporter
Orang yang bertugas mencari berita dan isi artikel rubrikasi

-          Fotografer
Orang yang bertugas akan semua foto – foto atau model yang ada pada majalah

-          Desainer
Orang yang bertugas dalam mendesain majalah

-          Editor
Orang yang bertugas mengrapihkan atau mengecek hasil kerja akhir dari desainer


  1. Penetapan visi dan misi majalah
Suatu perusahaan yang profesional pasti memiliki visi dan misi. Karena visi dan misi merupakan suatu pondasi awal dalam membangun suatu perusahaan menjadi yang terbaik. Karena visi dan misi pula, proses tahap demi tahap dalam menjalani usaha bisa lebih terarah.
Tak jauh dari hal tersebut, dalam proses pembuatan majalah juga harus memiliki visi dan misi. Kenapa demikian? Dengan adanya visi dan misi, majalah lebih dapat tersegmen dan rubrik – rubrik yang ada pada isi majalah, lebih dapat konsisten dan tidak keluar dari tujuan awal majalah.

  1. Penentuan segmentasi majalah
Sekarang ini, setiap majalah memiliki segmentasinya masing – masing. Majalah yang baik adalah majalah yang memiliki segmentasi yang jelas dan dimana pembacanya sesuai dengan tujuan segmentasinya tersebut. Dalam pengelompokkan segmentasi, penulis membaginya menjadi 2, yaitu segmentasi berdasarkan demografis dan geografis.
Segmentasi berdasarkan demografis, segmentasi yang didasarkan kepada sifat atau karakter manusia. Contoh, jenis kelamin, usia, dll
Segmentasi berdasarkan geografis, segmentasi yang dibedakan menurut wilayah atau tempat. Contoh, sekolah, perusahaan, indonesia, Malaysia, dll

  1. Penentuan proses distribusi atau penjualan
Tahap ini, termasuk tahap yang cukup harus dipikirkan secara matang. Karena jika majalah bagus tetapi sistem pendistribusian atau penjualan tidak baik. Maka, yang akan terjadi majalah itu akan sia – sia dibuat. Karena penempatan pasar yang tak terkoordinasi dengan baik sehingga majalah tak terlirik oleh calon pembaca.
Jika majalah, djual secara gratis. Maka pendistribusiannya tak terlalu dipikirkan. Karena majalah yang dijual secara gratis, lebih baik pendistribusiannya langsung kesegmentasinya. Diambil contoh majalah sekolah. Majalah free tersebut, langsung ditempatkan kesekolah – sekolah.
Sedangkan majalah yang dijual dengan tidak gratis. Pendistribusiannya harus dipikirkan secara matang. Karena jika salah langkah, maka yang akan terjadi majalah tersebut tidak akan terjual sesuai dengan keinginan.


Tahap Mengonsep Majalah

            Majalah yang baik adalah majalah yang dibuat secara terkonsep dengan baik. Dalam hal ini, penulis ingin memberikan informasi atau tahapan dalam mengkonsep suatu majalah, yang diantaranya:

  1. Nama majalah
Suatu majalah akan terasa hampa dan tidak akan dikenal ketika majalah tersebut tidak memiliki nama. Hal ini sama dengan manusia, ketika seorang manusia tidak memiliki nama maka yang akan terjadi orang itu tidak akan terkenal dan bahkan orang itu tidak akan dikenal.
Oleh karena itu, ketika suatu majalah sudah memiliki segmentasi dan fungsi atau manfaat yang jelas. Maka hal yang selanjutnya adalah nama dari suatu majalah itu sendiri dan penamaan majalah tersebut harus didasari atau dilatar belakangi oleh visi dan misi majalahnya. Nama majalah juga harus bisa mewakili atau memunculkan identitas serta karakter majalahnya.

  1. Pemilihan rubrik
Dalam hal ini, dimaksudkan konten atau rubrik yang ada didalam isi majalah sesuai dengan nama majalah, segmentasi majalah, dan fungsi majalah.
Pemilihan rubrik harus dipikirkan secara masak, karena rubrik merupakan salah satu faktor penting dalam pencitraan suatu majalah.

  1. Jumlah halaman
Semakin tebal semakin banyak manfaatnya dan semakin tipis mudah untuk pembuatannya. Lalu mana yang akan kamu pilih?..bingung ya?...
Hal tersebut jangan terlalu kamu pikirkan, yang terpenting sesuaikan dari budget yang tim kamu punya. Tetapi kalau dalam perencanaan atau mengkonsep majalah ini kamu ingin membuat banyak halaman dan sedangkan budget yang kamu punya tidak mencukupi, info yang saya bisa berikan yaitu memanfaatkan media iklan. Karena banyak majalah yang memakai kesempatan tersebut untuk menutupi budget produksi mereka.
Dalam jumlah halaman pada majalah, pada umumnya paling sedikit adalah 20 halaman dan paling banyak tidak terbatas. Yang anda harus ketahui, dalam jumlah halaman harus berkelipatan 4, seperti 20 halaman, 24, 28, 32, 36, dan seterusnya. Hal ini untuk mencegah kekurangan dan kelebihan halaman atau memanfaatkan bidang kertas print.

  1. Ukuran majalah
Ukuran majalah juga dapat mempengaruhi daya tarik pembaca. Banyak orang yang lebih memilih majalah yang dapat mudah dibawa pergi dan mudah dibaca ketika diperjalanan. Pada umumnya, majalah berukuran A4, Letter dan B5 atau F4

  1. Jenis Kertas
Jenis kertas cukup mendukung tingkat daya beli. Jenis kertas cover dengan isi biasanya setiap majalah berbeda. Yang umum dipakai, cover menggunakan jenis kertas Art Carton atau Art Paper sedangkan untuk isi jenis kertas yang dipakai yaitu Art Paper atau HVS. Jenis kertas yang dipakai pada cover, pada umumnya lebih tebal dari isi. Jika cover memakai Art Carton maka isi memakai Art Paper atau HVS.


Tahap Pembuatan

            Ketika sudah memiliki rencana dan konsep. Maka langkah selanjutnya adalah proses pembuatan. Pada proses ini, saya sebagai penulis ingin berbagi informasi tentang proses pembuatan majalah secara umum. Yang dirangkum seperti dibawah ini, diantaranya:


  1. Pencarian berita
Tahap ini adalah tugas seorang reporter. Tahap ini memerlukan suatu ilmu pasti, agar mendapatkan suatu berita yang baik dan menarik sehingga para pembaca bisa merasakan maksud dari berita tersebut. Ilmu tersebut sangat sederhana namun perlu suatu pengembangan. Ilmu yang dimaksud adalah dasar suatu pembentuk tulisan, yaitu 5W+1H. Jika ilmu itu sudah diterapkan dengan baik dan pengembangan yang kreatif, maka tidak akan menutup kemungkinan pembaca akan terbawa oleh emosi dalam isi berita.

  1. Menulis artikel
Tahap ini adalah tahap yang tak mudah, namun semua orang bisa melakukannnya. Karena setiap diSekolah, kita semua selalu disuruh membuat tulisan oleh guru Bahasa Indonesia kita untuk menulis pengalaman tentang liburan semesteran. Namun kenapa saya bilang tak mudah, karena tak semua tulisan yang kita tulis bisa dimengerti dengan baik dan tak bisa dirasakan emosi yang ada dalam tulisannya oleh semua orang yang membacanya.

  1. Mengoreksi tulisan
Dalam tahap ini diperlukan orang yang sangat teliti dan mengerti akan tata cara penulisan. Karena dalam tahap ini, orang tersebut harus memeriksa tentang tanda baca, pembendaharaan kata, dan emosi yang terkandung dalam tulisan tersebut. Jika orang ini sudah yakin akan koreksiannya, maka tulisan tersebut diserahkan kepada desainer untuk didesain. 

  1. Mendesain
Setelah tulisan diserahkan kedesainer, maka tahap inilah yang membuat suatu majalah terlihat menarik dan inovatif. Tahap mendesain adalah yang sangat menarik, karena tahap ini menuntut kita untuk selalu kreatif dan inovatif agar pembaca memiliki perhatian akan majalahnya. Dalam tahap ini, desainer harus memahami tentang elemen desain agar majalah dapat menarik perhatian calon pembaca. Beberapa elemen desain yang terkandung dalam majalah, diantaranya:

A.      Layout
Pada penerapan elemen desain ini, sangatlah penting. Dikarenakan jika elemen ini tidak diperhatikan, maka yang akan terjadi sipembaca malas dan enggan untuk membacanya, karena layout – layout yang berantakan dan membingungkan serta tidak ada ketertarikan untuk membacanya. Tips untuk mencegah hal itu terjadi, penulis ingin membagi informasi kepada teman – teman untuk membuat layout yang baik, diantaranya:
-          Sesuaikan dengan target segmentasinya, karena jika kita membuat layout yang monoton untuk para remaja maka yang terjadi mereka tidak mau untuk membacanya
-          Manfaatkan ruang desain majalah, jangan terlalu ditumpuk – tumpuk jika ruang desain masih luas.
-          Coba memakai bantuan image atau tamplate untuk melayout, agar memiliki variasi dan tidak monoton
-          Buatlah layout yang inovatif dan kreatif, untuk menarik perhatian pembaca

B.      Warna
Warna merupakan elemen desain yang sangat mempengaruhi sebuah desain. Jika kita asal memakai warna tanpa mempertimbangkan efeknya, maka yang akan terjadi mata sipembaca akan lelah dan sakit dalam membaca atau sipembaca tidak bisa membaca artikelnya dengan jelas, karena saruh dengan warna background. Disini penulis ingin berbagi informasi dalam menangani permasalahan ini, diantaranya:
-          Selaraskan warna background dengan artikel yang ada, agar mudah dibaca dan mata sipembaca tidak sakit dan lelah dalam membaca
-          Permainan warna sesuaikan dengan target pembaca majalah tersebut
-          Pemakaian warna CMYK, hindari pemakaian warna RGB

C.     Font
Font termasuk dalam elemen desain grafis. Font sangat penting dalam dunia majalah. Karena tanpa font, majalah mungkin hanya sebuah buku gambar yang hanya berisi sebuah ilustrasi. Setiap font memiliki sebuah arti dan makna yang berbeda. Karena font tidak hanya dibuat berdasarkan fungsi bacanya saja, tetapi dibuat berdasarkan makna, filosofi dan fungsinya. Pada hal ini, penulis ingin berbagi informasi tentang pemakaian font yang baik pada majalah. Yang akan dijelaskan seperti dibawah ini, diantaranya:
-          Pemakaian font, harus disesuaikan dengan segmentasi majalah
-          Gunakan font yang memiliki readability dan legability
-          Hindari pemakaian ukuran font dibawah 5 point, karena akan mempengaruhi proses ketajaman pencetakan

D.     Ilustrasi atau gambar
Ilustrasi atau gambar adalah termasuk elemen penting pada majalah. Karena dengan adanya ilustrasi atau gambar, majalah menjadi lebih kreatif, komunikatif, informatif dan inovatif. Pembaca menjadi lebih terbawa suasana oleh isi artikel dan pembaca menjadi lebih tertarik untuk membaca isi artikel. Lalu seperti apakah kriteria ilustrasi atau gambar yang baik untuk majalah. Penulis akan memberikan informasi tentang kriteria tersebut, seperti dibawah ini:
-          Ilustrasi atau gambar memiliki kesesuaian makna dengan isi artikel
-          Ilustrasi atau gambar memiliki resolusi yang tinggi, agar terlihat jelas
-          Ilustrasi atau gambar memiliki daya komunikatif dan informative

  1. Mendesain Cover
Setelah semua isi rubrik didesain, maka langkah selanjutnya mendesain cover majalah. Mendesain cover majalah, didesain berdasarkan tema edisi yang sedang diangkat. Desain cover sangatlah mempengaruhi para calon pembaca untuk membaca isi dari keseluruhan majalah tersebut. Karena desain cover merupakan display kemasan bagi isi yang akan disajikannya. Oleh karena itu, desain cover depan majalah harus memenuhi kriteria-kriteria berikut ini:
-          Dapat menunjukkan identitas majalah sesuai dengan misi yang telah ditetapkan
-          Dapat menarik perhatian calon pembaca untuk membacanya
-          Komunikatif dan informatif
-          Dapat meningkatkan daya jual
-          Sesuaikan dengan tema yang sedang diangkat

  1. mengoreksi hasil desain
Pada tahap ini diperlukan orang yang teliti dan paham akan sebuah keindahan. Karena tahap ini dituntut untuk mengerti majalah yang menarik seperti apa dan ilmu tentang sebuah desain yang baik seperti apa.

  1. Cetak coba
Sebelum masuk cetak offset, sebaiknya sebuah desain harus dilakukan cetak coba. Agar bisa diketahui kesalahan – kesalahan klasik dalam mencetak yaitu warna yang berbeda dengan yang dikomputer, fonts yang berubah dengan aslinya, gambar yang pecah, artikel yang terlalu mepet dengan area lipat dan potong kertas, dan hal – hal lain yang membuat hasil cetakan menjadi berubah dengan aslinya.

  1. Cetak dan finishing
Ketika cetak coba sudah sesuai dengan keinginan. Maka langkah selanjutnya, yaitu mencetak besar. Mencetak dengan mesin yang disesuaikan dengan keinginan dan sesuai keuangan perusahaan. Ketika proses cetak selesai, proses finishinglah yang akan dilakukan. Seperti jilid dan kemas majalah, lalu jadilah majalahnya.